HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN IBU TENTANG PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN
MULUT ANAK DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT ANAK DI TK PERTIWI
BANDA ACEH
TAHUN 2014
Oleh:
Arnela Nur
ABSTRAK
Perilaku
dalam hal ini pengetahuan, sikap dan tindakan ibu terhadap kesehatan gigi akan
menentukan status kesehatan gigi dan mulut anak kelak. Mulai tumbuh gigi
merupakan proses penting dari pertumbuhan gigi anak. Walaupun masih memiliki
gigi susu, seorang anak harus mendapatkan perhatian serius dari ibu. Kondisi
gigi susu akan menentukan pertumbuhan gigi permanen anak. Akan tetapi banyak
ibu yang beranggapan bahwa gigi susu hanya sementara dan akan digantikan oleh
gigi tetap sehingga sering menganggap bahwa kerusakan pada gigi susu yang
disebabkan oleh kebersihan gigi dan mulut yang buruk bukan suatu masalah. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan ibu tentang pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak. Penelitian ini bersifat
analitik dengan menggunakan uji cross
sectional untuk mengetahui hubungan
pengetahuan, sikap dan tindakan
ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan
gigi dan mulut anak. Sampel
dalam penelitian ini adalah Ibu rumah tangga dan anaknya yang usia 3-5 tahun yang berjumlah 40 orang ibu dan 40 orang
anak. Alat ukur penelitian adalah kuesioner untuk mengukur pengetahuan, sikap
dan tindakan ibu serta pemeriksaan status kebersihan gigi pada anak dengan
menggunakan indek PHP-M. Analisis
data menggunakan chi-square. Ada
hubungan pengetahuan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi anak dengan status
kebersihan gigi dan mulut anak dengan p 0.001 < α 0.05. Ada hubungan
sikap dan tindakan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi anak dengan status
kebersihan gigi dan mulut anak dengan p 0.001 < α 0.05. Ada hubungan
pengetahuan, sikap dan tindakan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi anak
dengan status kebersihan gigi dan mulut anak. ibu agar
dapat lebih meningkatkan pengetahuan, sikap pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut anak serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari agar status
kebersihan gigi dan mulut anak bisa
menjadi lebih baik
Kata kunci: Pengetahuan
Ibu, kesehatan
Gigi dan mulut
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan
kesehatan gigi merupakan salah satu tujuan terwujudnya
derajat kesehatan masyarakat. Upaya
ini perlu ditinjau dari aspek lingkungan, pengetahuan, pendidikan, kesadaran
masyarakat dan penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan perawatan.
Namun sebagian besar orang mengabaikan
kondisi kesehatan gigi secara keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak
terlalu penting, padahal manfaatnya sangat vital dalam menunjang kesehatan dan
penampilan. ²
Masa
anak, khususnya balita, merupakan awal dari pembentukan perilaku. Masa balita
adalah masa usia yang paling rentan terhadap berbagai pengaruh, baik yang
datang dari dalam maupun dari luar diri sang anak. Tidak mengherankan apabila
masa balita cukup rentan mengalami perubahan status kesehatan, termasuk di
dalamnya kesehatan gigi.³
Pada anak balita
pengaruh orang tua sangat berperan dalam membentuk perilaku anak. Sikap dan
perilaku orangtua terutama ibu yang biasanya orang terdekat dengan anak dalam
memelihara kesehatan gigi dan mulut memberi pengaruh yang cukup signifikan
terhadap sikap dan perilaku anak. Pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi akan
sangat menentukan status kesehatan gigi anaknya kelak. 4 Sehingga,
pendidikan kesehatan gigi harus diperkenalkan sedini mungkin pada anak agar
mereka mengetahui cara memelihara kesehatan gigi dan mulut secara baik dan
benar. 5
peranan seorang ibu di dalam keluarga adalah sebagai
seorang istri dan ibu dari anak-anaknya. Ibu adalah orang yang pertama kali
dijumpai seorang anak dalam kehidupannya. Oleh karena itu semua perilaku ibu,
cara mendidik dan kebiasaannya dapat dijadikan contoh bagi anaknya. 6
Banyak
sekali peranan ibu baik dalam rumah tangga maupun masyarakat sekitarnya yang
kadang-kadang tidak disadari betapa penting dan mulianya peranan itu, salah satunya
adalah tugas ibu paling mulia, belum selesai dan tidak akan pernah selesai
sepanjang zaman yaitu mendidik anak-anaknya. Tugas mendidik anak lebih
terbebankan kepada ibu karena ibulah yang lebih dahulu dan lebih lama
mendapatkan kesempatan disamping anak. 7
Anak usia prasekolah merupakan fase perkembangan individu
sekitar 3-5 tahun, ketika anak sudah mulai memiliki kesadaran
tentang dirinya sebagai pria dan wanita, dapat mengatur diri dan mengenal
beberapa hal yang berbahaya.8 Anak prasekolah masih dalam taraf memerlukan bimbingan
yang ketat, memerlukan kesabaran yang luar biasa. Secara pelan-pelan ibu
mengajari anak tentang bagaimana menggosok gigi dengan baik. Umumnya anak-anak
mudah mengikuti bila perbuatan tersebut menyenangkan.9
Anak-anak memang masih dalam taraf memerlukan bimbingan
yang ketat, memerlukan kebijaksanakan yang luar biasa, dan memerlukan cara baik.9
Sehingga peran orang tua khususnya ibu sangat diperlukan dalam membimbing,
memberikan pengertian, meningkatkan dan menyediakan fasilitas kepada anak agar
dapat memelihara kebersihan gigi dan mulut. Selain itu ibu juga mempunyai
peran yang cukup besar didalam mencegah terjadinya karies pada anak.10
Perilaku
kesehatan gigi individu merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
status kesehatan gigi individu dalam hal ini ibu sebagai indibidu yang paling
banyak waktu untuk bertemu dengan anak serta paling mengertidengan anak
sehibgga dapat melakukan pendekatan untuk membiasakan anak sejak dini
memelihara kesehatan gigi dan mulutnya. Pertumbuhan balita tidak lepas dari
pertumbuhan dan perkembangan gigi geliginya, untuk itulah dibutuhkan perilaku
ibu yang positif terhadap kesehatan gigi dan mulut.11
Perilaku
dalam hal ini pengetahuan, sikap dan tindakan ibu terhadap kesehatan gigi akan
menentukan status kesehatan gigi dan mulut anak kelak. Mulai tumbuh gigi
merupakan proses penting dari pertumbuhan gigi anak. Walaupun masih memiliki
gigi susu, seorang anak harus mendapatkan perhatian serius dari ibu. Kondisi
gigi susu akan menentukan pertumbuhan gigi permanen anak. Akan tetapi banyak
ibu yang beranggapan bahwa gigi susu hanya sementara dan akan digantikan oleh
gigi tetap sehingga sering menganggap bahwa kerusakan pada gigi susu yang
disebabkan oleh kebersihan gigi dan mulut yang buruk bukan suatu masalah.4
Pemeliharaan
kebersihan gigi dan mulut memegang peranan penting dalam menjaga kebersihan
gigi yang bertujuan menghilangkan plak dan mencegah terjadinya penyakit gigi
dan jaringannya. Untuk mempertahankan gigi dari penyakit gigi dan mulut, maka
kebersihan gigi dan mulut harus mendapatkan perhatian dan pemeliharaan yang
baik. Lebih dari 80% masyarakat Indonesia mempunyai tingkat kebersihan gigi dan
mulut yang sangat rendah dan buruk.12 Berdasarkan Riset kesehatan
dasar pada tahun 2013, usia anak pra sekolah yang mengalami masalah dengan
kesehatan gigi dan mulut sebesar 28,9%.13
Berdasarkan
data Riskesdas tahun 2013, tercatat 62,9% penduduk di Provinsi Aceh mengalami
karies gigi, dan umumnya masyarakat menggosok gigi setiap harinya pada waktu mandi
pagi dan sore sebanyak 90,7%,sementara
proporsi masyarakat yang menggosok gigi setiap hari sesudah makan pagi
hanya 12,6% dan sebelum tidur hanya 20,7%.13 Berdasarkan hasil
pemeriksaan awal di TK Pertiwi, dari 20 oran ganak yang diperiksa, diperoleh
70% memiliki status kebersihan gigi dan mulut yang buruk, dan 30% memiliki
status kebersihan gigi mulut sedang.
B.
Rumusan
Masalah
Apakah ada hubungan pengetahuan,
sikap dan tindakan ibu tentang
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan gigi dan
mulut anak?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan perilaku ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat
Teoritis
Dapat bertambah pengetahuan dan wawasanya
terhadap masalah yang terkait dengan kesehatan gigi dan mulut
2.
Manfaat Praktis
Ibu mampu menerapkan pada anak tentang pentingnya menjaga
kebersihan dan kesehatan gigi
dan mulut serta cara perawatan gigi pada anak.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu untuk mengetahui
hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan
ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan
gigi dan mulut anak dengan desain cross
sectional
B.
Tempat
Penelitian ini dilaksanakan
di TK. Pertiwi Banda Aceh
C. Populasi dan sampel
1.
Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu rumah
tangga dan anak di TK Pertiwi Banda Aceh sebanyak 40 ibu dan 40 anak
2.
Sampel
Sampel dalam
penelitian ini adalah ibu dan anak yang dipilih secara purposive, yaitu ibu murid dengan kriteria inklusi : a)
Mempunyai anak prasekolah 3-5 tahun . b) pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Berdasarkan kritera tersebut maka didapatkan
40 orang ibu dan 40 orang anaknya
D. Cara Pengumpulan data
1.
Data Primer
Pengumpulan data diperoleh langsung berdasarkan
hasil wawancara pada ibu dengan
menggunakan kuisioner dan pemeriksaan kepada anak.
2.
Data skunder
Berupa data jumlah anak dan identitas orang tua
khususnya ibu yang diperoleh dari pihak sekolah
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kuesioner yang diberikan kepada ibu dan index PHP-M untuk mengukur status
kebersihan gigi dan mulut anak yang didukung oleh alat diagnose dan kartu
status
F.
Rencana
Pengolahan dan analisa data
1.
Cara Pengolahan data :
a)
Editing : Memeriksa kembali hasil
pengisian kuesioner dan kartu status yang telah dikumpulkan
b)
Coding: Usaha untuk
mengklarifikasi jawaban dengan cara menandakan masing-masing jawaban dengan
kode tertentu
c)
Tabulating : Data frekuensi yang
telah diperoleh dikelompokkan dan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi
2.
Analisa data
a)
Analisa Univariat untuk
mengetahui distribusi frekuensi dari setiap variable independent
b)
Analisa Bivariat untuk mengetahui
hubungan antara variable independent yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan dengan variable dependent yaitu status
kebersihan gigi dan mulut. Dalam analisa ini dilakukan pengujian analitik dengan
uji chi-square (α = 0.05) menggunakan program Statistik Program for Social Scince (SPSS).
c)
Untuk memudahkan dalam tehnik
analisa data maka indeks PHP-M dari 4 katagori (sangat buruk, buruk, baik,
sangat baik) dijadikan 2 katagori (buruk
dan baik)
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 s/d 16 Oktober
2014 pada Ibu dan anak di TK Pertiwi Banda Aceh dengan jumlah sampel
40 orang ibu dan 40 anak, maka
didapatkan hasil penelitian sebagai berikut:
1.
Data umum
Tabel 1
Distribusi
Responden Berdasarkan Pendidikan ibu di TK Pertiwi Banda Aceh Tahun 2014
No
|
Pendidikan
|
Frekuensi
|
%
|
1
|
Dasar
(SD/SMP/sederajat)
|
2
|
5
|
2
|
Menengah
(SMA/sederajat)
|
32
|
80
|
3
|
Tinggi
(D3/S1/S2/S3)
|
6
|
15
|
Jumlah
|
40
|
100
|
Berdasarkan tabel
1 diatas dapat dilihat
pendidikan ibu yang paling
banyak pada tingkat pendidikan menengah
sebanyak 32 orang (80%).
2.
Univariat
a.
Pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
Tabel
2
Distribusi Responden
Berdasarkan Pengetahuan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak
di TK Pertiwi Banda Aceh Tahun 2014
No
|
Pengetahuan
|
Frekuensi
|
%
|
1
|
Baik (≥50%)
|
12
|
30
|
2
|
Kurang
Baik (< 50%)
|
28
|
70
|
Jumlah
|
40
|
100
|
Berdasarkan tabel
2 diatas 70% responden memiliki pengetahuan dengan katagori kurang baik.
b.
Sikap tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
Tabel 3
Distribusi Responden
Berdasarkan Sikap ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak di TK
Pertiwi Banda Aceh Tahun 2014
No
|
Sikap
|
Frekuensi
|
%
|
1
|
Baik (≥ 50%)
|
16
|
40
|
2
|
Kurang Baik (< 50%)
|
24
|
60
|
Jumlah
|
40
|
100
|
Berdasarkan tabel 3, 60% responden memiliki sikap dengan
katagori kurang baik.
c.
Tindakan Tentang Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Tabel
4
Distribusi Responden
Berdasarkan Tindakan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak di
TK Pertiwi Banda Aceh Tahun 2014
No
|
Tindakan
|
Frekuensi
|
%
|
1
|
Baik (≥50%)
|
10
|
25
|
2
|
Kurang Baik (<50%)
|
30
|
75
|
Jumlah
|
40
|
100
|
Berdasarkan tabel
4 diatas 75% responden memiliki tindakan dengan katagori kurang baik.
d.
Status kebersihan gigi anak
Tabel
5
Distribusi
Responden Berdasarkan status kebersihan gigi
dan mulut anak di TK Pertiwi Banda Aceh Tahun 2014
No
|
Katagori
|
Frekuensi
|
%
|
1
|
Sangat baik
|
7
|
17.5
|
2
|
Baik
|
10
|
25
|
3
|
Buruk
|
14
|
35
|
4
|
Sangat Buruk
|
9
|
22.5
|
Jumlah
|
40
|
100
|
Berdasarkan tabel
5, terdapat 35% responden memiliki status kebersihan gigi dan mulut dengan
katagori buruk.
3.
Bivariat
Tabel
6
Hubungan
Pengetahuan ibu tentang
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan gigi dan
mulut anak di TK Pertiwi Banda Aceh
Tahun 2014
Pengetahuan
|
Status
Kebersihan
|
Total
|
%
|
P
|
α
|
|||
Buruk
|
Baik
|
|||||||
F
|
%
|
F
|
%
|
|||||
Kurang baik
|
22
|
78.6
|
6
|
21.4
|
28
|
100
|
0.001
|
0.05
|
Baik
|
1
|
8.3
|
11
|
91.7
|
12
|
100
|
|
|
Total
|
23
|
|
17
|
|
40
|
|
|
|
Berdasarkan tabel
6 diatas diperoleh nilai p 0.001 < α 0.05 maka ada hubungan pengetahuan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak
Tabel 7
Hubungan
Sikap ibu tentang pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak di
TK Pertiwi Banda Aceh Tahun 2014
Sikap
|
Status
Kebersihan
|
Total
|
%
|
P
|
α
|
|||
Buruk
|
Baik
|
|||||||
F
|
%
|
F
|
%
|
|||||
Kurang baik
|
20
|
83.3
|
4
|
16.7
|
24
|
100
|
0.001
|
0.05
|
Baik
|
3
|
18.8
|
13
|
81.3
|
16
|
100
|
|
|
Total
|
23
|
|
17
|
|
40
|
|
|
|
Berdasarkan tabel 7 diperoleh nilai p 0.001 < α 0.05
maka ada hubungan sikap ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak
Tabel 8
Hubungan
Tindakan ibu tentang pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak di
TK Pertiwi Banda Aceh Tahun 2014
Tindakan
|
Status
Kebersihan
|
Total
|
%
|
P
|
α
|
|||
Buruk
|
Baik
|
|||||||
F
|
%
|
F
|
%
|
|||||
Kurang baik
|
23
|
76.7
|
7
|
23.3
|
30
|
100
|
0.001
|
0.05
|
Baik
|
0
|
0
|
10
|
100
|
10
|
100
|
|
|
Total
|
23
|
|
17
|
|
40
|
|
|
|
Berdasarkan tabel 8 diperoleh nilai p 0.001 < α 0.05
maka ada hubungan tindakan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak.
PEMBAHASAN
1.
Hubungan
pengetahuan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan status
kebersihan gigi dan mulut anak
Berdasarkan hasil perhitungan chi-square menunjukkan
bahwa nilai p 0.001 < α 0.05 maka ada
hubungan pengetahuan ibu tentang
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak. Pada tabel 6 terlihat
pengetahuan ibu yang kurang baik mempunyai status kebersihan gigi dan mulut
anak buruk (78.6%). Penulis berpendapat bahwa Pengetahuan ibu sangat sangat
penting dalam mendasari terbentuknya tindakan yang mendukung
atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak. Ibu dengan pengetahuan yang kurang baik
mengenai kesehatan gigi dan mulut merupakan factor predisposisi dari perilaku
yang tidak mendukung kesehatan gigi dan mulut anak.
Pengetahuan
tentang kebersihan gigi dan mulut anak merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan derajat kebersihan gigi dan mulut anaknya. Makin tinggi tingkat
pengetahuan seseorang akan lebih mudah menyerap informasi baru termasuk
kesehatan gigi dan mulut.18 Hasil
Penelitian Sadiman tahun 2002 bahwa pengetahuan responden berpengaruh terhadap
perilaku responden dalam memelihara kebersihan gigi anak.
Pengetahuan
merupakan fakta yang mendukung tindakan seseorang, tanpa pengetahuan orang
tidak mempunyai dasar untuk mengambil suatu keputusan atau tindakan terhadap
masalah yang dihadapi. Dengan adanya pengetahuan yang cukup diharapkan dapat
memberikan pengaruh yang baik terhadap kesehatan gigi dan mulut.14
2.
Hubungan
sikap ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan status
kebersihan gigi dan mulut anak
Berdasarkan hasil perhitungan chi-square menunjukkan
bahwa nilai p 0.000 < α 0.05 maka ada
hubungan sikap ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak. Pada tabel 7 terlihat sikap ibu yang kurang baik mempunyai status
kebersihan gigi dan mulut anak buruk (83.3%). Penulis berpendapat bahwa ibu
tidak mempunyai kemampuan untuk menerapkan sikap yang positif dalam menjaga
kebersihan gigi dan mulut anak karena pengetahuan yang dimiliki masih kurang
baik.
Sikap
adalah kecendrungan untuk merespon baik secara positif maupun negatif terhadap
orang, objek atau situasi tertentu. Sikap yang positif akan mempengaruhi niat
untuk ikut dalam kegiatan yang berkaitan.15
Pengetahuan
dan sikap merupakan suatu reaksi seseorang
yang masih tertutup terhadap suatu stimulusi atau objek tertentu, yang
sudah melibatkan faktor pendapat dan
emosi yang bersangkutan. pengetahuan merupakan hal yang sangat mendasar untuk
terbentuknya suatu tindakan kesehatan, perilaku kesehatan akan lebih baik jika
didasari oleh pengetahuan, sehingga sangat mempengaruhi sikap terhadap
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.14
3.
Hubungan
tindakan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan status
kebersihan gigi dan mulut anak
Berdasarkan
hasil perhitungan chi-square menunjukkan
bahwa nilai p 0.000 < α 0.05 maka ada
hubungan tindakan ibu tentang
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan gigi dan
mulut anak. Pada tabel 8 terlihat tindakan ibu yang kurang baik
mempunyai status kebersihan gigi dan mulut anak buruk (76.7%). Penulis berpendapat karena pengetahuan dan
sikap ibu yang kurang baik tentang pemeliharaan kesehatan gigi, sehingga tidak
diaplikasikan dalam bentuk tindakan yang dapat mempengaruhi status kebersihan
gigi dan mulut anak. Pengenalan dan
tindakan pemeliharaan kesehatan gigi secara dini adalah sangat penting,
mengingat masih banyak anak dengan tingkat frekuensi karies yang cukup tinggi.
Peran serta ibu sangat diperlukan dalam membimbing, memberikan pengertian,
mengingatkan dan menyediakan fasilitas kepada anak agar anak dapat memelihara
kebersihan gigi dan mulutnya.
Pengetahuan,
sikap dan tindakan ibu terhadap kesehatan gigi dan mulut akan menentukan status
kesehatan gigi anak kelak. Ibu harus mengetahui cara merawat gigi yang baik,
walaupun masih memiliki gigi susu seorang anak harus mendapatkan perhatian
serius dari ibu.4
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
1. Ada hubungan pengetahuan
ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan
gigi dan mulut anak dengan nilai p 0.001 < α 0.05
2. Ada hubungan sikap ibu
tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan
gigi dan mulut anak dengan nilai p 0.001 < α 0.05
3. Ada hubungan tindakan ibu
tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan
gigi dan mulut anak dengan nilai p 0.001 < α 0.05
B.
Saran
1. Diharapkan kepada ibu untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak serta mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari agar status kebersihan
gigi dan mulut anak bisa menjadi lebih baik
2.
Dinas Kesehatan dan tenaga
kesehatan
Meningkatkan cakupan pelayanan promosi
kesehatan gigi dan mulut tidak hanya sebatas pada anak tetapi melibatkan orang
tua dalam hal ini ibu sebagai orang terdekat
3.
Perlu Adanya penelitian lanjutan
tentang pendidikan kesehatan gigi dan
mulut kepada ibu dengan pendekatan dan metode yang tepat
DAFTAR PUSTAKA
Depkes, 2009, Himpunan Undang-Undang Bidang Kesehatan
Gigi, Direktorat Jendral Pelayanan Medik, Jakarta
Jane,
Kemp, Clare W., 2004, Gigi Si
Kecil. Erlangga.
Jakarta
Sukmono, S., Syahdrajat, T., dkk,
2009, Prevalensi Karies Pada Balita, Jurnal, http: isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal
Gultom, M.,2009, Pengetahuan, sikap dan tindakan ibu rumah
tangga terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak balitanya,
skripsi, Fakultas Kedokteran Gigi USU, Medan
Natamiharja, L. Dwi,
S. N., 2010, Hubungan Pendidikan,
Pengetahuan, dan Perilaku Ibu Terhadap Status Karies Gigi Balitanya,
Jurnal, Departemen Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Sumatera
Utara, Medan.
Natamiharja, L, dan Kosasih, I., 2007, Perilaku Ibu Dalam Pencegahan Penyakit Gigi
Anaknya di Kelurahan Gang Buntu Medan, Dentika Dental Journal.
Otoluwa, H,
M., 2003, Sosok Seorang Ibu Idaman,
Suatu Studi Tentang Jatidiri Seorang Perempuan, Jurnal Pendidikan Dan
Kebudayaan
Yusuf, S.,
2008, Psikologi Perkembangan Anak Dan
Remaja, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Machfoedz, I, dan
Zein, A,Y., 2005, Menjaga Kesehatan Gigi
Dan Mulut Anak-anak Dan Ibu Hamil, Fitramaya,
Yogyakarta
Anggriana, 2004, Faktor Pendorong Motivasi Orang Tua Merawat
Gigi Anak, Skripsi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga,
Surabaya
Yuniastati,E., 2000, Faktor-faktor yang berhubungan dengan
perilaku ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi balita di Universitas
pembangunan nasional Veteran, Tesis, Universitas Indonesia, Jakarta
Lusiawati, 2006, Perawatan dan
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, UMU, Surakarta.
Depkes 2013, Riset
Kesehatan Dasar, Jakarta
Notoadmodjo, 2007, Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku,
Rineka Cipta, Jakarta.
Sarwono, S., 2007, Sosiologi
Kesehatan, Beberapa Konsep dan Aplikasinya, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta
Sudarma, M.,
2008, Sosiologi Untuk Kesehatan,
Salemba Medika, Jakarta
Azwar,S., 2003, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Edisi ke 2, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Budiharto, 2009, Pengantar
Ilmu Perilaku Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan Gigi, EGC, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar