Senin, 29 Desember 2014

Arnela Nur: Jurnal Pionir, Volume II, Nomor 1, Juli-Desember 2014, hal. 9-18

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN  IBU TENTANG PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANAK DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT ANAK DI TK PERTIWI BANDA ACEH
TAHUN 2014

Oleh:
Arnela Nur

ABSTRAK
Perilaku dalam hal ini pengetahuan, sikap dan tindakan ibu terhadap kesehatan gigi akan menentukan status kesehatan gigi dan mulut anak kelak. Mulai tumbuh gigi merupakan proses penting dari pertumbuhan gigi anak. Walaupun masih memiliki gigi susu, seorang anak harus mendapatkan perhatian serius dari ibu. Kondisi gigi susu akan menentukan pertumbuhan gigi permanen anak. Akan tetapi banyak ibu yang beranggapan bahwa gigi susu hanya sementara dan akan digantikan oleh gigi tetap sehingga sering menganggap bahwa kerusakan pada gigi susu yang disebabkan oleh kebersihan gigi dan mulut yang buruk bukan suatu masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak. Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan uji cross sectional untuk mengetahui hubungan  pengetahuan, sikap dan tindakan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak. Sampel dalam  penelitian ini  adalah Ibu rumah tangga  dan anaknya yang usia 3-5 tahun yang berjumlah 40 orang ibu dan 40 orang anak. Alat ukur penelitian adalah kuesioner untuk mengukur pengetahuan, sikap dan tindakan ibu serta pemeriksaan status kebersihan gigi pada anak dengan menggunakan indek PHP-M. Analisis data menggunakan chi-square. Ada hubungan pengetahuan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak dengan p 0.001 < α 0.05. Ada hubungan sikap dan tindakan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak dengan p 0.001 < α 0.05. Ada hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak. ibu agar dapat lebih meningkatkan pengetahuan, sikap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari agar status kebersihan  gigi dan mulut anak bisa menjadi lebih baik



Kata kunci: Pengetahuan Ibu, kesehatan Gigi dan mulut

PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Peningkatan kesehatan gigi merupakan salah satu tujuan terwujudnya derajat kesehatan masyarakat. Upaya ini perlu ditinjau dari aspek lingkungan, pengetahuan, pendidikan, kesadaran masyarakat dan penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan perawatan. Namun sebagian besar orang  mengabaikan kondisi kesehatan gigi secara keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak terlalu penting, padahal manfaatnya sangat vital dalam menunjang kesehatan dan penampilan. ²
Masa anak, khususnya balita, merupakan awal dari pembentukan perilaku. Masa balita adalah masa usia yang paling rentan terhadap berbagai pengaruh, baik yang datang dari dalam maupun dari luar diri sang anak. Tidak mengherankan apabila masa balita cukup rentan mengalami perubahan status kesehatan, termasuk di dalamnya kesehatan gigi.³
Pada anak balita pengaruh orang tua sangat berperan dalam membentuk perilaku anak. Sikap dan perilaku orangtua terutama ibu yang biasanya orang terdekat dengan anak dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap sikap dan perilaku anak. Pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi akan sangat menentukan status kesehatan gigi anaknya kelak. 4 Sehingga, pendidikan kesehatan gigi harus diperkenalkan sedini mungkin pada anak agar mereka mengetahui cara memelihara kesehatan gigi dan mulut secara baik dan benar. 5
peranan seorang ibu di dalam keluarga adalah sebagai seorang istri dan ibu dari anak-anaknya. Ibu adalah orang yang pertama kali dijumpai seorang anak dalam kehidupannya. Oleh karena itu semua perilaku ibu, cara mendidik dan kebiasaannya dapat dijadikan contoh bagi anaknya. 6
Banyak sekali peranan ibu baik dalam rumah tangga maupun masyarakat sekitarnya yang kadang-kadang tidak disadari betapa penting dan mulianya peranan itu, salah satunya adalah tugas ibu paling mulia, belum selesai dan tidak akan pernah selesai sepanjang zaman yaitu mendidik anak-anaknya. Tugas mendidik anak lebih terbebankan kepada ibu karena ibulah yang lebih dahulu dan lebih lama mendapatkan kesempatan disamping anak. 7
Anak usia prasekolah merupakan fase perkembangan individu sekitar 3-5 tahun, ketika anak sudah mulai memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria dan wanita, dapat mengatur diri dan mengenal beberapa hal yang berbahaya.8 Anak prasekolah masih dalam taraf memerlukan bimbingan yang ketat, memerlukan kesabaran yang luar biasa. Secara pelan-pelan ibu mengajari anak tentang bagaimana menggosok gigi dengan baik. Umumnya anak-anak mudah mengikuti bila perbuatan tersebut menyenangkan.9
Anak-anak memang masih dalam taraf memerlukan bimbingan yang ketat, memerlukan kebijaksanakan yang luar biasa, dan memerlukan cara baik.9 Sehingga peran orang tua khususnya ibu sangat diperlukan dalam membimbing, memberikan pengertian, meningkatkan dan menyediakan fasilitas kepada anak agar dapat memelihara kebersihan gigi dan mulut. Selain itu ibu juga mempunyai peran yang cukup besar didalam mencegah terjadinya karies pada anak.10
Perilaku kesehatan gigi individu merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap status kesehatan gigi individu dalam hal ini ibu sebagai indibidu yang paling banyak waktu untuk bertemu dengan anak serta paling mengertidengan anak sehibgga dapat melakukan pendekatan untuk membiasakan anak sejak dini memelihara kesehatan gigi dan mulutnya. Pertumbuhan balita tidak lepas dari pertumbuhan dan perkembangan gigi geliginya, untuk itulah dibutuhkan perilaku ibu yang positif terhadap kesehatan gigi dan mulut.11
Perilaku dalam hal ini pengetahuan, sikap dan tindakan ibu terhadap kesehatan gigi akan menentukan status kesehatan gigi dan mulut anak kelak. Mulai tumbuh gigi merupakan proses penting dari pertumbuhan gigi anak. Walaupun masih memiliki gigi susu, seorang anak harus mendapatkan perhatian serius dari ibu. Kondisi gigi susu akan menentukan pertumbuhan gigi permanen anak. Akan tetapi banyak ibu yang beranggapan bahwa gigi susu hanya sementara dan akan digantikan oleh gigi tetap sehingga sering menganggap bahwa kerusakan pada gigi susu yang disebabkan oleh kebersihan gigi dan mulut yang buruk bukan suatu masalah.4
Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut memegang peranan penting dalam menjaga kebersihan gigi yang bertujuan menghilangkan plak dan mencegah terjadinya penyakit gigi dan jaringannya. Untuk mempertahankan gigi dari penyakit gigi dan mulut, maka kebersihan gigi dan mulut harus mendapatkan perhatian dan pemeliharaan yang baik. Lebih dari 80% masyarakat Indonesia mempunyai tingkat kebersihan gigi dan mulut yang sangat rendah dan buruk.12 Berdasarkan Riset kesehatan dasar pada tahun 2013, usia anak pra sekolah yang mengalami masalah dengan kesehatan gigi dan mulut sebesar 28,9%.13
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, tercatat 62,9% penduduk di Provinsi Aceh mengalami karies gigi, dan umumnya masyarakat menggosok gigi setiap harinya pada waktu mandi pagi dan sore sebanyak 90,7%,sementara  proporsi masyarakat yang menggosok gigi setiap hari sesudah makan pagi hanya 12,6% dan sebelum tidur hanya 20,7%.13 Berdasarkan hasil pemeriksaan awal di TK Pertiwi, dari 20 oran ganak yang diperiksa, diperoleh 70% memiliki status kebersihan gigi dan mulut yang buruk, dan 30% memiliki status kebersihan gigi mulut sedang.
B.       Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak?
C.       Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan perilaku ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak

D. Manfaat Penelitian
1.  Manfaat Teoritis
     Dapat bertambah pengetahuan dan wawasanya terhadap masalah yang terkait dengan kesehatan gigi dan mulut
2.    Manfaat Praktis
Ibu mampu menerapkan pada anak tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut serta cara perawatan gigi pada anak.

METODE PENELITIAN
A.       Jenis Penelitian
       Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak dengan desain cross sectional
B.       Tempat
        Penelitian ini dilaksanakan di  TK. Pertiwi Banda Aceh

C.       Populasi dan sampel
1.    Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu rumah tangga dan anak di TK Pertiwi Banda Aceh sebanyak 40 ibu dan 40 anak

2.    Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu dan anak yang dipilih secara purposive, yaitu ibu murid dengan kriteria inklusi : a) Mempunyai anak prasekolah 3-5 tahun . b) pekerjaan sebagai ibu rumah tangga.  Berdasarkan kritera tersebut maka didapatkan 40 orang ibu dan 40 orang anaknya
D.       Cara Pengumpulan data
1.      Data Primer
Pengumpulan data diperoleh langsung berdasarkan hasil  wawancara pada ibu dengan menggunakan kuisioner dan pemeriksaan kepada anak.
2.      Data skunder
Berupa data jumlah anak dan identitas orang tua khususnya ibu yang diperoleh dari pihak sekolah

E.       Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner yang diberikan kepada ibu dan index PHP-M untuk mengukur status kebersihan gigi dan mulut anak yang didukung oleh alat diagnose dan kartu status

F.        Rencana Pengolahan dan analisa data
1.      Cara Pengolahan data :
a)      Editing : Memeriksa kembali hasil pengisian kuesioner dan kartu status yang telah dikumpulkan
b)      Coding: Usaha untuk mengklarifikasi jawaban dengan cara menandakan masing-masing jawaban dengan kode tertentu
c)      Tabulating : Data frekuensi yang telah diperoleh dikelompokkan dan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi

2.      Analisa data
a)      Analisa Univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dari setiap variable independent
b)      Analisa Bivariat untuk mengetahui hubungan antara variable independent yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan  dengan variable dependent yaitu status kebersihan gigi dan mulut. Dalam analisa ini dilakukan pengujian analitik dengan uji chi-square  (α = 0.05) menggunakan program Statistik Program for Social Scince (SPSS).
c)      Untuk memudahkan dalam tehnik analisa data maka indeks PHP-M dari 4 katagori (sangat buruk, buruk, baik, sangat baik) dijadikan  2 katagori (buruk dan baik)




HASIL PENELITIAN  
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 s/d 16 Oktober 2014 pada Ibu dan anak di TK Pertiwi Banda Aceh dengan jumlah sampel 40 orang ibu dan 40 anak,  maka didapatkan  hasil  penelitian sebagai berikut:
1.      Data umum
Tabel 1
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan ibu di TK Pertiwi Banda Aceh Tahun 2014
No
Pendidikan
Frekuensi
%
1
Dasar (SD/SMP/sederajat)
2
5
2
Menengah (SMA/sederajat)
32
80
3
Tinggi (D3/S1/S2/S3)
6
15
Jumlah
40
100

Berdasarkan  tabel 1 diatas  dapat  dilihat  pendidikan ibu  yang  paling  banyak  pada  tingkat pendidikan  menengah  sebanyak 32 orang (80%).
2.                              Univariat
a.      Pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut  
Tabel 2
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak di TK Pertiwi Banda Aceh Tahun 2014
No
Pengetahuan
Frekuensi
%
1
Baik (50%)
12
30
2
Kurang Baik (< 50%)
28
70
Jumlah
40
100

Berdasarkan  tabel 2 diatas 70% responden memiliki pengetahuan dengan katagori kurang baik.
b.    Sikap tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
Tabel 3
Distribusi Responden Berdasarkan Sikap ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak di TK Pertiwi Banda Aceh Tahun 2014
No
Sikap
Frekuensi
%
1
Baik (≥ 50%)
16
40
2
Kurang Baik (< 50%)
24
60
Jumlah
40
100

Berdasarkan  tabel 3, 60% responden memiliki sikap dengan katagori kurang baik.
c.     Tindakan Tentang Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Tabel 4
Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak di TK Pertiwi Banda Aceh Tahun 2014
No
Tindakan
Frekuensi
%
1
Baik (≥50%)
10
25
2
Kurang Baik (<50%)
30
75
Jumlah
  40
100

Berdasarkan  tabel 4 diatas 75% responden memiliki tindakan dengan katagori kurang baik.
d.     Status kebersihan gigi anak
Tabel 5
Distribusi Responden Berdasarkan status kebersihan gigi dan mulut anak di TK Pertiwi Banda Aceh Tahun 2014
No
Katagori
Frekuensi
%
1
Sangat baik
7
17.5
2
Baik
10
25
3
Buruk
14
35
4
Sangat Buruk
9
22.5
Jumlah
40
100

Berdasarkan  tabel 5, terdapat 35% responden memiliki status kebersihan gigi dan mulut dengan katagori buruk.
3.      Bivariat
Tabel 6
Hubungan Pengetahuan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak di TK Pertiwi Banda Aceh  Tahun 2014
Pengetahuan
Status Kebersihan
Total
%
P
α
Buruk
Baik
F
%
F
%
Kurang baik
22
78.6
6
21.4
28
100
0.001
0.05
Baik
1
8.3
11
91.7
12
100


Total
23

17

40




       Berdasarkan  tabel  6 diatas diperoleh nilai p 0.001 < α 0.05 maka ada hubungan pengetahuan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak

Tabel 7
Hubungan Sikap ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak di TK Pertiwi Banda Aceh Tahun 2014

Sikap
Status Kebersihan
Total
%
P
α
Buruk
Baik
F
%
F
%
Kurang baik
20
83.3
4
16.7
24
100
0.001
0.05
Baik
3
18.8
13
81.3
16
100


Total
23

17

40




Berdasarkan  tabel 7 diperoleh nilai p 0.001 < α 0.05 maka ada hubungan sikap ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak
           


Tabel 8


Hubungan Tindakan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak di TK Pertiwi Banda Aceh Tahun 2014
Tindakan
Status Kebersihan
Total
%
P
α
Buruk
Baik
F
%
F
%
Kurang baik
23
76.7
7
23.3
30
100
0.001
0.05
Baik
0
0
10
100
10
100


Total
23

17

40




       Berdasarkan  tabel 8 diperoleh nilai p 0.001 < α 0.05 maka ada hubungan tindakan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak.



PEMBAHASAN
1.             Hubungan pengetahuan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan status kebersihan gigi dan mulut anak
Berdasarkan  hasil perhitungan chi-square menunjukkan bahwa nilai p 0.001 < α 0.05 maka ada hubungan pengetahuan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak.  Pada tabel 6 terlihat pengetahuan ibu yang kurang baik mempunyai status kebersihan gigi dan mulut anak buruk (78.6%). Penulis berpendapat bahwa Pengetahuan ibu sangat sangat penting dalam mendasari terbentuknya tindakan yang mendukung


atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak.  Ibu dengan pengetahuan yang kurang baik mengenai kesehatan gigi dan mulut merupakan factor predisposisi dari perilaku yang tidak mendukung kesehatan gigi dan mulut anak.
Pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut anak merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kebersihan gigi dan mulut anaknya. Makin tinggi tingkat pengetahuan seseorang akan lebih mudah menyerap informasi baru termasuk kesehatan gigi dan mulut.18   Hasil Penelitian Sadiman tahun 2002 bahwa pengetahuan responden berpengaruh terhadap perilaku responden dalam memelihara kebersihan gigi anak.
Pengetahuan merupakan fakta yang mendukung tindakan seseorang, tanpa pengetahuan orang tidak mempunyai dasar untuk mengambil suatu keputusan atau tindakan terhadap masalah yang dihadapi. Dengan adanya pengetahuan yang cukup diharapkan dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap kesehatan gigi dan mulut.14
2.                  Hubungan sikap ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan status kebersihan gigi dan mulut anak
Berdasarkan  hasil perhitungan chi-square menunjukkan bahwa nilai p 0.000 < α 0.05 maka ada hubungan sikap ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak. Pada tabel 7 terlihat sikap ibu yang kurang baik mempunyai status kebersihan gigi dan mulut anak buruk (83.3%). Penulis berpendapat bahwa ibu tidak mempunyai kemampuan untuk menerapkan sikap yang positif dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut anak karena pengetahuan yang dimiliki masih kurang baik.
Sikap adalah kecendrungan untuk merespon baik secara positif maupun negatif terhadap orang, objek atau situasi tertentu. Sikap yang positif akan mempengaruhi niat untuk ikut dalam kegiatan yang berkaitan.15  
Pengetahuan dan sikap merupakan suatu  reaksi seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulusi atau  objek  tertentu, yang sudah  melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan. pengetahuan merupakan hal yang sangat mendasar untuk terbentuknya suatu tindakan kesehatan, perilaku kesehatan akan lebih baik jika didasari oleh pengetahuan, sehingga sangat mempengaruhi sikap terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.14
3.                  Hubungan tindakan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan status kebersihan gigi dan mulut anak
Berdasarkan  hasil perhitungan chi-square menunjukkan bahwa nilai p 0.000 < α 0.05 maka ada hubungan tindakan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak. Pada tabel 8 terlihat tindakan ibu yang kurang baik mempunyai status kebersihan gigi dan mulut anak buruk (76.7%).  Penulis berpendapat karena pengetahuan dan sikap ibu yang kurang baik tentang pemeliharaan kesehatan gigi, sehingga tidak diaplikasikan dalam bentuk tindakan yang dapat mempengaruhi status kebersihan gigi dan mulut anak.  Pengenalan dan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi secara dini adalah sangat penting, mengingat masih banyak anak dengan tingkat frekuensi karies yang cukup tinggi. Peran serta ibu sangat diperlukan dalam membimbing, memberikan pengertian, mengingatkan dan menyediakan fasilitas kepada anak agar anak dapat memelihara kebersihan gigi dan mulutnya.
Pengetahuan, sikap dan tindakan ibu terhadap kesehatan gigi dan mulut akan menentukan status kesehatan gigi anak kelak. Ibu harus mengetahui cara merawat gigi yang baik, walaupun masih memiliki gigi susu seorang anak harus mendapatkan perhatian serius dari ibu.4

KESIMPULAN DAN SARAN
A.                                                     Kesimpulan
1.      Ada hubungan pengetahuan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak dengan nilai p 0.001 < α 0.05
2.      Ada hubungan sikap ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak dengan nilai p 0.001 < α 0.05
3.      Ada hubungan tindakan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan status kebersihan gigi dan mulut anak dengan nilai p 0.001 < α 0.05



B.                                                 Saran
1.    Diharapkan kepada ibu untuk meningkatkan pengetahuan, sikap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari agar status kebersihan  gigi dan mulut anak bisa menjadi lebih baik
2.    Dinas Kesehatan dan tenaga kesehatan
     Meningkatkan cakupan pelayanan promosi kesehatan gigi dan mulut tidak hanya sebatas pada anak tetapi melibatkan orang tua dalam hal ini ibu sebagai orang terdekat
3.    Perlu Adanya penelitian lanjutan tentang pendidikan kesehatan gigi dan     mulut kepada ibu dengan pendekatan dan metode yang tepat

DAFTAR PUSTAKA

Depkes, 2009, Himpunan Undang-Undang Bidang Kesehatan Gigi, Direktorat Jendral Pelayanan Medik, Jakarta
Jane, Kemp, Clare W., 2004, Gigi Si Kecil. Erlangga. Jakarta
Sukmono, S., Syahdrajat, T., dkk, 2009, Prevalensi Karies Pada Balita, Jurnal,  http: isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal
Gultom, M.,2009, Pengetahuan, sikap dan tindakan ibu rumah tangga terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak balitanya, skripsi, Fakultas Kedokteran Gigi USU, Medan 
Natamiharja, L. Dwi, S. N., 2010, Hubungan Pendidikan, Pengetahuan, dan Perilaku Ibu Terhadap Status Karies Gigi Balitanya, Jurnal, Departemen Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Sumatera Utara, Medan.
Natamiharja, L, dan Kosasih, I., 2007, Perilaku Ibu Dalam Pencegahan Penyakit Gigi Anaknya di Kelurahan Gang Buntu Medan, Dentika Dental Journal.
Otoluwa, H, M., 2003, Sosok Seorang Ibu Idaman, Suatu Studi Tentang Jatidiri Seorang Perempuan, Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan
Yusuf, S., 2008, Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Machfoedz, I, dan Zein, A,Y., 2005, Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak-anak  Dan Ibu  Hamil, Fitramaya, Yogyakarta
Anggriana, 2004, Faktor Pendorong Motivasi Orang Tua Merawat Gigi Anak, Skripsi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, Surabaya
Yuniastati,E., 2000, Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi balita di Universitas pembangunan nasional Veteran, Tesis, Universitas Indonesia, Jakarta
Lusiawati, 2006, Perawatan dan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, UMU, Surakarta.
Depkes 2013, Riset Kesehatan Dasar, Jakarta
Notoadmodjo, 2007, Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku, Rineka Cipta, Jakarta.
Sarwono, S., 2007, Sosiologi Kesehatan, Beberapa Konsep dan Aplikasinya, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Sudarma, M., 2008, Sosiologi Untuk Kesehatan, Salemba Medika, Jakarta
Azwar,S., 2003, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Edisi ke 2, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Budiharto, 2009, Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan Gigi, EGC, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar